Hal yang sedikit penting untuk diketahui tentang trannsaksi yang terjadi di Interbank Market adalah bahwa pihak yang mengambil atau menyepakati nilai penawaran yang ditawarkan di Interbank Market, artinya menyepakati transaksi untuk seluruh jumlah mata uang dengan nilai tukar yang ditawarkan. Jadi tidak ada istilahnya nyicil lah. Misal Bank A menawarkan mata uang USD nya sebanyak $1 juta untuk ditukarkan dengan mata uang JPY pada nilai tukar 102 USD/JPY. Lalu katakan ada Bank B yang punya JPY setuju dengan nilai tukar tersebut, tapi cuman pengen nukerin senilai $500.000 dari $1 juta yang ditawarkan. Nah, ini tidak bisa dilakukan di Interbank Market karena ada regulasi yang mengaturnya lah. Jadi pihak yang akan mengambil nilai penawaran yang ditawarkan di Interbank Market, harus menyepakati seluruh jumlah mata uang dan nilai tukar yang ditawarkan.
Sekarang kita akan mencoba sedikit berimaginasi. Anda semua pastinya sudah pernah melihat data harga di chart kan? Nah, jika kita amati dengan seksama maka kita akan menemukan bahwa harga itu seolah-olah bergerak dalam arah yang bergantian dari waktu ke waktu. Sekarang naik selama berjam-jam, lalu kemudian mencapai harga tertinggi tertentu kemudian bergerak turun kembali dan berlangsung berjam-jam. Setelah mencapai harga terendah tertentu kemudian harga itu terlihat kembali bergerak naik. Waktunya bervariasi lah, kadang berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu tapi juga ada yang hanya beberapa menit.
Ketika kita melihat kenyataan ini maka pertanyaan kita tentunya adalah, mengapa harga setelah mencapai harga tertinggi tersebut lalu bergerak turun? Atau mengapa harga setelah mencapai titik terendah tersebut lalu bergerak naik?. Di luaran sana anda akan menemukan jawaban yang sangat banyak mengapa hal ini bisa terjadi, dari jawaban yang sangat ilmiah sampai jawaban yang berbau klenik pun ada. Gak percaya? Searching aja deh.
Sekarang kita akan coba jawab pertanyaan tersebut dengan apa yang sudah kita pahami mengenai proses transaksi di Interbank Market. Ingat, harga terbentuk karena terjadinya transaksi di Interbank Market. Artinya harga terbentuk saat ada bank yang menyepakati nilai penawaran yang ditawarkan saat itu, pada nilai tukar yang sesuai atau sama dengan harga yang terbentuk lah. Tetapi berapa jumlah mata uang yang ditransaksikan kita gak tahu. Nah, mengapa Bank yang menyepakati nilai penawaran tersebut memilih nilai penawaran tersebut kita tidak tahu alasannya, tetapi kita tahu bahwa nilai tukar tersebut adalah nilai tukar yang paling menguntungkan bagi Bank tersebut di saat itu.
Sekarang saya ulangi, harga terbentuk karena adanya transaksi di Interbank Market. Transaksi terjadi karena ada bank yang menyepakati sebuah nilai penawaran yang ditawarkan saat itu. Dan kita tahu bahwa saat itu juga ada nilai penawaran yang ditawarkan di atas dan di bawah nilai penawaran yang disepakati tersebut. Nah, harga yang ditransaksikan ini akan menjadi harga tertinggi jika setelah transaksi tersebut terjadi, tidak ada lagi nilai penawaran yang ditawarkan di atas harga tertinggi tadi yang disepakati atau diterima oleh bank-bank yang ada di Interbank Market. Atau harga yang ditransaksikan tadi akan menjadi harga terendah jika setelah transaksi tersebut terjadi, tidak ada lagi nilai penawaran yang ditawarkan di bawah harga terendah tadi yang diterima atau disepakati lah.
Dari pendekatan proses transaksi yang terjadi di Interbank Market maka sekarang kita tahu bahwa Harga Tertinggi (Highest Price) terbentuk karena tidak ada lagi bank-bank yang mau menyepakati nilai penawaran yang ditawarkan di atas harga tertinggi tersebut. Sebaliknya Harga Terendah (Lowest Price) terbentuk karena tidak ada lagi bank-bank yang mau menerima atau menyepakati nilai penawaran yang ditawarkan di bawah harga terendah tersebut.
Nah, pertanyaan lanjutannya sekarang. Kok bisa seluruh bank-bank yang ada di Interbank Market, semuanya sepakat tidak mau menerima atau menyepakati nilai penawaran yang ditawarkan di atas harga tertinggi atau di bawah harga terendah tersebut?. Logikanya kan setiap bank punya kepentingan dan kebutuhannya masing-masing. Lha kok bisa barengan begitu sepakatnya?. Logikanya sederhana, pasti ada sesuatu yang membuat seluruh bank-bank yang ada di interbank Market saat itu beranggapan bahwa nilai penawaran yang ditawarkan di atas harga tertinggi saat itu sudah tidak layak untuk disepakati atau nilai penawaran yang ditawarkan di bawah harga terendah saat itu sudah tidak layak untuk disepakati.
Bersambung….
Sumber : http://lemurianfx.com/seni-membaca-harga-bagian-5/
Tag :
Belajar Forex
3 Komentar untuk "Seni Membaca Harga Ala KG (Bagian 5)"
hmm bersambung lagi artikelnya, namun gimanapun juga merupakan pencerahan yang baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk bisa memperkuat pnadasi market kita, dan hal ini juga dilakukan di octafx dengan memanfaatkan akun demo sebagai sarana berlatih yang gratis
FXB Trading berada di antara yang terbaik jika tidak berada di puncak platform trading di pasar CFD. Ini menawarkan antarmuka yang sederhana dan mudah dinavigasi. Pedagang telah melaporkan bahwa pengalaman trading mereka di sini telah menjadi premium. Pedagang menghargai platform perdagangannya untuk alat analisis yang ditawarkan oleh mereka dan bantuan yang mereka tawarkan dalam membuka posisi di pasar CFD.
Salah satu tips terbaik untuk trading adalah memulai dengan jumlah dana kecil. Setelah profit konsisten baru tambah. Jumlah dana yang besar tidak menjamin trading lebih mudah. Sama saja. Jika Anda tidak bisa trading dengan baik, pakai uang sejuta, semilyar, setriliun tetap saja akan habis.