Dengan mengetahui uraian sederhana tentang proses transaksi yang terjadi di Interbank Market tadi, sekarang setidaknya kita sudah punya gambaran bahwa yang memgang peranan penting dalam proses transaksi tersebut adalah Nilai Penawaran yang ditawarkan di Interbank Market. Bank-bank yang membutuhkan mata uang dan mencarinya di Interbank Market, tentunya akan mencari nilai penawaran yang sesuai dengan kebutuhannya dan tentu saja nilai tukar yang ditawarkan juga sesuai dengan kemampuan bank tersebut.
Tanpa bermaksud menampik peran minat pelaku pasar dalam proses terjadinya sebuah transaksi di Interbank Market, saya melihat bahwa nilai penawaran yang ditawarkan di Interbank Market inilah yang sesungguhnya memegang kendali dalam mengarahkan kemana nilai tukar atau harga akan bergerak. Logikanya, seberapa besarpun minat pelaku pasar yang membutuhkan mata uang tertentu, maka tetap bank-bank tersebut harus melihat nilai penawaran yang ada atau ‘bermain’ dengan nilai penawaran.
Sederhananya begini, misalkan ada Bank A yang membutuhkan USD dan memiliki JPY dalam jumlah besar berniat atau ingin menukarkan mata uang JPY nya menjadi mata uang USD. Langkah pertama yang dilakukan si Bank A ini kan tentunya melihat nilai penawaran di Interbank Market. Bank A akan mencari penawaran yang menawarkan USD untuk ditukarkan dengan JPY tentunya. Di Interbank Market itu yang menawarkan USD nya untuk ditukarkan dengan JPY pastinya sangatlah banyak.
Nah, si Bank A tentunya harus memilih penawaran mana yang akan diambilnya, dan logika paling simplenya si Bank A pasti memilih penawaran yang menguntungkannya. Penawaran yang paling menguntungkan untuk si Bank A tentunya yang nilai tukar USD/JPY nya paling rendah. Nah, jika Bank A setuju dan mau menerima nilai penawaran yang termurah tadi, maka tentunya akan terjadilah transaksi tukar menukar mata uang antara Bank A dan bank yang menawarkan termurah tadi.
Dari sini terlihat bahwa nilai penawaran memiliki kemampuan untuk mengendalikan pergerakan nilai tukar pasangan mata uang tertentu. Dan bukan rahasia lagi bahwa bank-bank yang ada di Interbank Market itu saling berusaha untuk mengendalikan nilai tukar pasangan mata uang tertentu, menggunakan atau bermain-main dengan nilai penawaran – nilai penawaran yang ditawarkannya di Interbank Market.
Dengan pemahaman ini, maka sekarang kita paham bahwa nilai tukar pasangan mata uang tertentu yang tampil di chart kita atau saya seringkali menyebutnya sebagai ‘harga’, sebenarnya adalah nilai penawaran yang disepakati atau diterima oleh pelaku pasar lain saat itu di Interbank Market. Artinya di atas atau di bawah harga saat ini sebenarnya masih ada nilai-nilai penawaran yang belum disepakati dan mungkin saja kemudian akan ada pelaku pasar yang menyepakati atau menerima nilai penawaran itu.
Dan ketika harga terbentuk di chart kita maka kita juga tahu bahwa harga tersebut adalah nilai penawaran terbaik atau yang paling menguntungkan saat itu bagi si pelaku pasar yang mengambilnya. Karena kita tahu bahwa pelaku pasar yang mengambil atau menerima nilai penawaran yang ditawarkan akan mengambil nilai penawaran yang paling menguntungkan baginya saat itu.
Bersambung….
Sumber : http://lemurianfx.com/seni-membaca-harga-bagian-4/
Sumber : http://lemurianfx.com/seni-membaca-harga-bagian-4/
Tag :
Belajar Forex
1 Komentar untuk "Seni Membaca Harga Ala KG (Bagian 4)"
Salah satu tips terbaik untuk trading adalah memulai dengan jumlah dana kecil. Setelah profit konsisten baru tambah. Jumlah dana yang besar tidak menjamin trading lebih mudah. Sama saja. Jika Anda tidak bisa trading dengan baik, pakai uang sejuta, semilyar, setriliun tetap saja akan habis.